Pengertian Kayu Menurut Para ahli, LENGKAP!!
A. Pengertian Kayu
Pada
SNI 03-3527-1994, dijelaskan Tentang Mutu dan Ukuran kayu bangunan, dijelaskan defenisi kayu
seperti berikut ini.
Pengertian kayu
disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pohon-pohon di hutan,
yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian
mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik
berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar. Kayu merupakan
hasil hutan dari kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses
untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat
sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.
Pada SNI 03-3527-1994, Pasal (4) Penggolongan Kayu bangunan dibagi
dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu:
v 4.1 Kayu bangunan
structural Ialah kayu bangunan yang digunakan untuk bagian struktural bangunan
danpenggunaannya memerlukan perhitungan beban
v 4.2 Kayu bangunan
non-strukturalIalah kayu bangunan yang digunakan dalam begian bangunan,
yangpenggunaannya tidak memerlukan perhitungan beban.
v 4.3 Kayu bangunan untuk
keperluan lain Ialah kayu bangunan yang tidak termasuk kedua
penggolongan butir 4.1;dan 4.2; tersebut diatas, tetapi dapat dipergunakan
sebagai bahanbangunan penolong ataupun bangunan sementara.
Diskusikan
dengan temanmu !
Selain sebagai bahan bangunan, kayu dapt dijadikan
apa saja, perhatikan di sekeliling sekolah kemudan
pikirkan apa yang ada di sekitar rumahmu. Masing-masing dari kamu, membuat dua contoh.
1. ………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
Kemudian
diskusikan bersama, selain untuk kebutuhan pembangunan rumah atau gedung, untuk
apa saja kayu digunakan, dan dapatkah kamu memahami
maksud apa itu kayu bangunan struktural dan
non struktural ?
B.
Karakteristik Kayu
Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang sudah lama dikenal
oleh masyarakat dan
merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan, termasuk sebagai bahan konstruksi bangunan, yang berfungsi sebagai struktur
dan non struktur bangunan.Di Indonesia terdapat banyak sekali jeniskayu dari
banyaknya jenis pohon yang dihasilkan sebagai hasil yangmempunyai
sifat-sifat yang berbeda. Setiap jenis tumbuhan akan memiliki hasil kayu yang
berbeda sifat-sifat nya (kayu), sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis
untuk tujuan penggunaan sesuai dengan yang diinginkan, apakah untuk konstruksi (struktur), apakah itu digunakan
sebagai perabot, atau sebagai bahan untuk kebutuhan seni non struktur.
Bahan
konstruksi kayu yang berasal dari pohon, dikenal antara lain sebagai papan,
balok persegi, balok bulat, multiplek, bahkan bentuk lain hasil rekayasa
industri banyak dijual di pasaran. Kayu adalah bahan alam yang tidak
homogen, yang dipengaruhi oleh pola
pertumbuhan batang dan kondisi lingkungan pertumbuhan, karakteristik, sifat
fisis dan sifat mekanis kayu berbeda pada arah longitudinal, radial, dan
tangensial. Perbedaan ketiga arah kayu dapat dilihat potongan tampang kayu pada
arah longitudinal, radial, dan tangensial, mempengaruhi kekuatan kayu,
kekuatan pada arah longitudinal lebih besar
dibandingkan dengan arah radial maupun tangensial. Berikut adalah gambar
susunan potongan kayu, yang diambil dari potongan sebuah pohon, sebelum diolah
menjadi bahan konstruksi.
Pemilihan dan penggunaan kayu untuk
suatu tujuan, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu, pemilihan jenis
kayu yang tepat serta tersedia berdasarkan sifat-sifat yang dibutuhkan, bila
jenis kayu yang dibutuhkan pada suatu konstrukksi tidak diperoleh jenis kayu, dapat
dipilih jenis kayu lainnya yang sesuai sifat serta karakteristiknya.
Penggantian jenis kayu lain berdasarkan penggantian jenis kayu lain apabila
jenis yang bersangkutan sulit didapat pada lokasi pekerjaan konstruksi bangunan
yang akan atau sedang dilaksaakan. Pada masa lalu perancangan konstruksi kayu dilakukan
secara dan coba-coba tanpa menggunakan perhitungan mekanika, sehingga pemanfaatan kayu menjadi kurang
optimal dan cenderung boros. Pada zaman sekarang ini melalui analisis konstruksi,
analisis dan perencanaan dengan perhitungan mekanika yang detail, perencanaan
konstruksi kayu dapat dilakukan secara tepat dan rasional, dengan demikian,
pemakaian kayu menjadi lebih efektif dan ekonomis.
Amati nama pohon di sekitarmu, setiap
daerah memiliki berbagai jenis pohon, dapatkah kamu kenali nama dan jenis pohon, seperti pohon durian,
pohon pinus atau pohon kayu keras seperti jati ?.Dari jenis pohon tersebut,
tentu sebagian dapat dijadikan papan atau balok kayu atau bahan lain, yang kemudian
dijadikan bahan bangunan yang bersifat struktural dan non structural. Pohon
pinus, akan sangat baik dijadikan kusen dan daun pintu/jendela, ini adalah
bangunan non struktural, kemudian kayu jati dapat dijadikan tiang atau
balok pada bangunan rumah sebagai bangunan
struktural.
Diskusikan dengan teman kelompokmu, apa yang menyebakan
sehingga kayu itu dikelompokkan pada bangunan structural dan non structural, apa pemahaman mu,
jelaskan.
1)
Sifat dan karakteristik
kayu
Sifat kayu
tidak terlepas dari sifat “pohon”, yang mempunyai arah serat vertikal dan sifat arah radial, dimana kayu
tersusun dari dinding sel-sel senyawa
kimia, berupa selulosa dan hemiselulosa.
Bahan kayu bersifat anisotrofik yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan
jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, tangensial, dan radial),
dan Kayu merupakan satu bahan yang bersifat higroskopik yaitu dapat kehilangan
atau bertambah kelembabannya akibat perubahan kelembaman dan suhu udara di
sekitarnya.
Sifat kayu yang
tidak terlepas dari sifat pohon, dapat dilihat dari karakteristik pohon yang
dijadikan kayu sebagai bahan konstruksi, dimana bagian bagian dari pohon
terdiri dari kulit, kambium, gubal kayu, hati,lingkaran tumbuh dan jari jari
kayu. Berikut ini adalah dapat dilihat
potongan bagian bagian dari sebuah pohon.
Kayu sebagai
bahan konstruksi, dalam prakteknya memiliki kelebihan dan kekurangan bila
dibandingkan dengan bahan konstruksi lain, seperti baja, beton plastic dan lain
lain. Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki beberapa kelebihan seperti; Berat Jenis (BJ), Keawetan Alami, Warna,
Higroskopik, Berat, Kekerasan dan lain-lain.
1)
Kayu
memiliki Berat Jenis (BJ) ringan, sehingga berat sendiri struktur menjadi
ringan
2)
Kayu
mudah didapat
3)
Kayu
mudah dikerjakan, menggunakan alat sederhana
4)
Kayu
memiliki nilai estetika yang tinggi
5)
Kayu
dapat dibudidayakan, sebagai bahan dari alam,
6)
Kayu
dikenal lebih aman terhadap bahaya gempa
Berat Jenis atau BJ kayu, merupakan bagian penting dari
sifat kayu, BJ Kayu berkisar 0,20 sampai 1,28. Makin berat kayu itu, umumnya
makin kuat pula kayunya, semakin ringan BJ jenis kayu, akan berkurang pula
kekuatannya. Menurut
SNI 03-6848-2002, bahwa; Metode Pengujian
Berat Jenis mencakup ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi baik secara umum
maupun teknis serta cara pengujian berat jenis yang dilakukan dengan cara
mengebor atau melubangi bagian struktur dari kayu yang sulit dilakukan dengan
cara konvensional dengan perhitungan berdasarkan berat kering oven dan volume
pada saat pengujian.
Kemudian
pada penjelasan menurut SNI 03-6848-2002yang dimaksud dengan:
1) berat jenis adalah berat pervolume benda tertentu
dari suatu bahan dibagi dengan berat air pada volume yang sama.
2) kadar air adalah banyaknya air yang ada di dalam
kayu, yang umumnya dinyatakan sebagai persen terhadap berat kering oven kayu.
3) kondisi basah adalah kondisi pada saat kayu
memiliki kadar air di alas titik jenuh serat.
4) kondisi kering oven adalah suatu kondisi dimana
bila kayu benda telah tidak mengandung air sama sekali setelah dikeringkan
dengan menggunakan oven yang dapat ditunjukan dengan tercapainya berat konstan
kayu setelah dikeringkan pada suhu (103
2)° C ± 5)
5) kondisi kering udara adalah suatu kondisi dimana
kayu telah mencapai kadar air yang sesuai dengan kondisi suhu dan kelembaban
udara rata-rata sekitarnya yaitu sekitar 15 °C.
6) titik jenuh serat adalah suatu kondisi dimana
dinding sel kayu telah jenuh air namun di dalam rongga sel tidak terdapat air
oleh gaya kap ler, pada umumnya pada kadar air 25-30 % yang ditentukan
berdasarkan berat kering oven.
7) kayu stuktur bangunan adalah bagian bangunan yang
mengalami pembebanan dan terbuat dari: kayu; 8) batang kayu adalah bagian dari
pohon yang merupakan bagian utama atau badan pohon tersebut.
Kayu
sebagai bahan yang bersumber dari kekayaan alam, mudah diperoleh di mana mana,
sepanjang alam masih tumbuh pohon tentu bahan kayu akan selalu ada, dan pohon
dapat dibudidayakan. Kayu disebut juga sebagai sumber kekayaan alam yang dapat
diperbaharui, atau diadakan lagi (renewable
resoucces).Keberadaan kayu di alam berbeda dengan bahan material lain
,seperti bahan tambang misalnya, dalam sejarah keberadaban manusia telah
menggunkan kayu sebgai bahan bakar dan bahan konstruksi, tetapi sampai sekarang
masih tetap eksis. Demikian juga
dengan sifat bahwa Kayu mudah
dikerjakan; kayu dikenal mudah dikerjakan, dapat dibentuk dan diproses dengan alat
sederhana, menjadi berbagai bentuk yang di inginkan.
Salah satu
sifat khusus kayu adalahmemiliki nilai estetika yang tinggi; terutama dari
teksturnya, demikian juga perpaduan antara tekstur serta warna kayu
menghasilkan corak yang indah dan tidak ditemui pada bahan lain. Jenis dan
bentuk tekstur kayu dapat didapat dari jenis pohonnya, seperti kayu jati,
sonokeling, pinus yang memiliki tekstur halus dan banyak diminati
orang.Demikian juga dengan warna kayu, beraneka macam warna seperti kuning,
keputih-putihan, coklat muda, coklat tua, kehitam-hitaman, kemerah-merahan dan
lain sebaginya.Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi warna dalam kayu yang
berbeda-beda.Warna suatu jenis kayu dapat dipengaruhi oleh faktor tempat di
dalam batang, umur pohon dan kelembaban udara.
Kekurangan Kayu
antara lain adalah; a) Sifatnya kurang homogen; b) Mudah
dipengaruhi oleh iklim/cuaca.; c) Lendutan dapat terjadi pada
keadaan kelembaban tinggi; d) Mudah terserang serangga, jamur dan
cacing laut; e) Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti :
mata kayu dan pecah-pecah; dan f) Mudah terbakar.
2) Pemeriksaan
kayu
Kayu merupakan bahan alam, dan kayu merupakan
bahan bangunan yang banyak digunakan orang, baik dari sudut kemudahan
mendapatkan, kemudahan mengolah menjadi produk industri maupun rumah tangga,
dan atas pertimbangan lain. Dari aspek kekuatan, kayu cukup kuat dan dari aspek
kemudahan, bahan kayu mudah dikerjakan, disambung dengan alat relatif
sederhana, kemudian kayu merupakan bahan yang dapat didaur ulang dan ramah
lingkungan.
Pemeriksaan kayu secara kasat mata
(visual) dapat dilakukan, untuk mendapatkan kualitas bahan kayu yang
baik.Kualitas bahan kayu dapat kita kenali dari mulai cacat pohon, maupun cacat
dari hasil gergajian.Sering kita jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang
disebabkan kesalahan akibat olah dari produk kayu, cacat karena kayu busuk,
karena jamur dan kandungan air yang berlebihan, lapuk karena serangan hama.
Untuk mengetahui kualitas kayu dapat dilakukan
dengan berbagai cara,yaitu pengujian visual (tanpa alat),pengujian dengan
memakai alat di laboratorium maupun di luarlaboratorium.Sebagai bahan
konstruksi, maupun untuk digunakan sebagai bahan perabot, pemeriksaan kayu
dapat di lihat dari kondisi fisik, bagaimana kondisinya lurus, bengkok, cacat, dan bagaimana warna maupun penampilan
fisik, dari ukuran yaitu panjang, lebar, tebal dan kelurusan. Pemeriksaan ukuranpanjang, lebar dan tebal dapat diukur
dengan alat meteran, dalam hal ukuran dikenal adanya toleransi yaitu besarnya
penyimpangan dari ukuran nominal yang masih diperkenankan.
SPESIFIKASI
UKURAN KAYU UNTUK BANGUNAN RUMAH
DAN GEDUNG
SNI 03-2445-1991
RUANG
LINGKUP :
Spesifikasi ini mencakup
ketentuan ukuran kayu gergajian yang ada di pasaran untuk dipakai dalam
pembuatan bangunan rumah dan gedung.
RINGKASAN:
Kayu bangunan adalah kayu olahan
yang diperoleh dengan jalan mengkonversikan kayu bulat menjadi kayu berbentuk
balok, papan atau bentuk-bentuk yang sesuai dengan tujuan penggunaannya.
v Ukuran nominal kayu untuk
bangunan, tebal dan lebar minimal (10x10) m, (10x30) mm, (20x30) nm, sampai
(120x120) mm, (25x30) mm, (30x30) nm, (30x50) mm, (60x80) mm, (60x100) mm,
60x120)mm, (80x80) mm, (80x100) mm, 120x120) mm.
v Ukuran kayu berdasarkan
penggunaan (Tabel): Ukuran panjang nominal
(m): 1; 1.5; 2; 2.5; 3; 3.5; dst 5.5.;
Ukuran untuk bangunan rumah dan gedung.
v Kusen pintu dan jendela (mm): 60
(100, 120, 130, 150) ; 80 (100, 120, 150).
v Kuda-kuda (mm): 80 (80, 100, 120,
150, 180), 100 (100, 120, 150, 180).
v Kaso (mm) : 40x60; 40x80; 50x70.
v Tiang balok (mm) :80 (80, 100,
120); 100 (100, 120; 120 (120, 150).
v Balok antar tiang (mm): 40 (60,
80); 60 (80, 120, 150); 80 (120, 150, 180), 100 (120, 150).
v Balok langit (mm): 80 (120, 150,
180, 200); 100 (150, 180, 200).
Toleransi ukuran panjang kayu ditetapkan berdasarkan ukuran
nominal 100 mm dan toleransi ukuran tebal dan lebar kayu ditetapkan 0-15 mm
dari ukuran nominal. Ketentuan kadar air kayu adalah ukuran kayu gergajian
dalam keadaan kering udara, maksimum 23%, kecuali untuk kusen daun pintu, daun
jendela, jelusi dan elemen lainnya mempunyai kadar air maksimum 20%.
Tabel 1-1. Ukuran kayu
berdasar penggunaan
Jenis
Penggunaan
|
Tebal
(mm)
|
Lebar
(mm)
|
Lis dan Jalusi
|
10
|
10,30,40,50, 60, 80
|
15
|
30,40,50,60,80,100,120,150,
180,200,220
|
|
20
|
40, 50,60,80, 100, 120
|
|
Papan
|
20
|
150, 180,200,220,250
|
30
|
180,200,220,250,300
|
|
40
|
180,200,220,250
|
|
Reng dan kaso
|
20
|
30
|
30
|
,40,60,80, 100, 120.
|
|
35
|
30,40,60,80,100,120,150
|
|
50
|
70,80,100,120,130,
|
|
150
|
180,200,220,250
|
|
Balok
|
80
|
100,120,130,150,180,200,20,250
|
100
|
100, 120, 130, 150, 180,
200,220,250
|
Pemeriksaan
Dari bahan bacaan di atas, coba sebutkan
ukuran panjang masing masing kayu, yang ada di jual di dekat tempat tinggal mu,. Karena
masing-masing daerah dan penghasil kayu berbeda panjang yang di sediakan.
1.
Periksa ukuran panjang kayu yang
tersedia
2.
Periksa cacat kayu bawaan atau ketika
pembuatan
Buatlah catatan, dan hal apa yang belum kamu
pahami tentang bahan bacaan di atas, diskusikan dengan kawan-kawanmu, dan
buatlah catatannya, sebagai bahan referensi bila suatu saat kamu ke toko
material (panglong) atau toko kayu, dapat menanyakan dan memeriksa ukuran kayu yang di jual.
3)
Keawetan kayu
Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki kelemahan, yaitu
tentang keawetan, untuk mencegah kerusakan kayu, perlu adanya pengawetan.
Kerusakan kayu umumnya dikarenakan adanya serangan serangga, serangan jamur dan perusak lain. Tujuan usaha pengawetan
kayu, adalah untuk menambah umur pakai kayu lebih lama terutama kayu yang
dipakai sebagai bahan bangunan (konstruksi), maupun sebagai perabot atau
aksesoris.Metode pengawetankayu yang sudah
dikenal luas oleh penduduk kita merupakan seperti perendaman, laburan, rendaman
panas serta dingin, dan saat ini dikenal
dengan juga sistem vacuum.
Dalam dunia
konstruksi dikenal istilah keawetan dan kekuatan, hal ini berhubungan dengan
kelas kayu. Oleh para ahli sesuai dengan hasil penelitian, berbagai
macam kekuatan dan keawetan biasanya berhubungan, dimana biasanya kayu keras
dan kuat terhadap konstruksi lebih awet dari kayu yang kurang kuat. Sebagi
contoh kita ambil jenis kayu kelas awet
satu, biasanya tahan terhadap basah, dan biasanya serangga seperti rayap jarang
mau memakannya, kayu ini dikenal seperti kayu jati, kayu sonokeling, kayu besi,
dan lain sebagainya. Berikut beberapa klasifikasi
keawetan kayu.
Kelas Awet Kayu, dikategorikan ke dalam beberapa kelas;
1. Kelas awet I (sangat awet), misal: kayu Jati, Sonokeling
2. Kelas awet II (awet), misal: kayu Merbau, Mahoni
3. Kelas awet III (kurang awet), misal: kayu Karet, Pinus
4. Kelas awet IV (tidak awet), misal: kayu Albasia
5. Kelas awet V (sangat tidak awet)
Tabel 1-2 : Kelas Awet Kayu Berdasarkan Umurnya
KELAS
AWET
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
Selalu
berhungan
dengan
tanah lembab.
|
8
tahun
|
5
tahun
|
3
tahun
|
Sangat
pendek
|
Sangat
pendek
|
Kayu
tidak terlindungterhadap angin dan
iklim,
tetapi dilindungi
terhadap
air.
|
20
tahun
|
15
tahun
|
10
tahun
|
beberapa
tahun
|
sangat
pendek
|
Kayu
ditempatkan ditempat terlindung.
|
tidak
terbatas
|
tidak
terbatas
|
sangat
lama
|
beberapa
tahun
|
pendek
|
Kayu
ditempatkan ditempat terlindung tapi
dirawat,
di cat, dsb.
|
tidak
terbatas
|
tidak
terbatas
|
tidak
terbatas
|
20
tahun
|
tahun
|
Kayu
termakan /
terserang
rayap
|
tidak
|
jarang
|
agak
cepat
|
sangat
cepat
|
sangat
cepat
|
Kayu
termakan olehbubuk kayu, rayap dan
serangga
lain
|
Berdasarkan
SNI 03-3527-1994
Pasal
5.5 Ukuran toleransi kayu bangunan
v
5.5.1 Ukuran lebar dan tebal nominal kayu bangunan untuk semua
jenispemakaian harus sesuai table
v
5.5.2 Ukuran lebar tebal nominal kayu bangunan untuk penggunaan padabangunan
rumah dan gedung harus sesuai tabel 7.
v
5.5.3 Ukuran panjang nominal kayu bangunan adalah:
-
100 cm
-
150cm
-
200 cm
-
250 cm
-
300 cm
- 350 cm
|
-
400 cm
-
450 cm
-
500 cm
-
550 cm
-
600 cm
|
v
5.6 Keawetan kayu, Secara alami kayu mempunyai keawetan tersendiri yang
berbeda menurut jenisnya. Pedoman untuk menentukan kelas keawetan
kayu dapat dilihat pada tabel 8.
v Baca dan pahami isi dari
pasal-pasal yang tercantum dalam pasal-pasal 03-3527-1994
di atas, bila ada hal-hal yang belum kamu mengerti diskusikan dengan temanmu,
dan tanyakan pada gurumu hal yang belum kamu membuat bingung.
v Coba analisa pohon apa saja disekitarmu, yang
termasuk kayu awet, apa nama pohon tersebut.
v Komunikasikan pada temanmu, hasil pengamatanmu
tentang kayu awet yang kamu ketahui, yang ada di sekitarmu.
1) Sifat Mekanik Kayu
Dalam menggunakan kayu sebagai
bahan bangunan, seperti tiang, balok
induk, kuda-kuda, gording dan bahan konstruksi lain perlu adanya
perhitungan matematis yang berhubungan dengan kekuatan konstruksi. Perhitungan
matematis tersebut, berkaitan dengan sifat mekanik kayu, dimana dalam mekanika
tersebut dikenal istilah tegangan dan regangan, tegangan adalah perhitungan distribusi gaya per unit
luas, sedangkan renggangan perhitungan perubahan panjang per unit panjang
bahan. Kemudian kekuatan lentur atau Modulus of Elasticity (MoE) adalah suatu
nilai yang konstan dan merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan
dibawah batas proporsi, dan menurut kollman dan
Cote (1968) kekuatan lentur patah atau Modulus of Rupture (MoE) merupakan sifat
mekanis kayu yang berhubungan dengan kekuatan kayu yaitu ukuran kemampuan kayu
untuk menahan beban atau gaya luar yang bekerja padanya dan cenderung merubah
bentuk dan ukuran kayu.
Kekuatan tekan atau keteguhan tekan (Compression stregth) suatu jenis kayu adalah kekuatan kayu untuk
menahan muatan jika kayu itu dipergunakan untuk tujuan tertentu. Dalam hal ini dibadakan
dua macam tekan, yaitu tekan tegak lurus arah serat dan yekan sejajar arah
serat.Keteguhan tekan tegak lurus serat menentukan ketahanan kayu terhadap
beban.Keteguhan ini mempunyai hubungan juga dengan kekerasan kayu dan keteguhan
geser.Keteguhan tekan tegak lurus arah serat pada semua kayu lebih kecil
dibandingkan keteguhan sejajar arah serat.
Kekuatan tarik (Tension Strength) kayu, adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya
yang berusaha menarik kayu, dikenal dua
macam kekuatan tarik yaitu, kekuatan tarik sejajar arah serat dan kekuatan tarik
tegak lurus arah serat. Dalam perhitungan mekanika kekuatan
tarik terbesar pada kayu ialah kekuatan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat
lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.
Your Affiliate Money Printing Machine is ready -
BalasHapusPlus, getting it set up is as easy as 1...2...3!
Follow the steps below to make money...
STEP 1. Input into the system which affiliate products you want to promote
STEP 2. Add push button traffic (it takes JUST 2 minutes)
STEP 3. See how the system explode your list and upsell your affiliate products all on it's own!
Are you ready to make money automatically???
Check it out here
According to Stanford Medical, It's in fact the ONLY reason women in this country get to live 10 years longer and weigh 19 kilos less than us.
BalasHapus(And realistically, it has totally NOTHING to do with genetics or some secret exercise and really, EVERYTHING about "how" they eat.)
BTW, I said "HOW", not "what"...
Click this link to find out if this easy questionnaire can help you find out your real weight loss potential