Pengertian Kayu Menurut Para ahli, LENGKAP!!

A.    Pengertian Kayu
             
Pada SNI 03-3527-1994, dijelaskan Tentang Mutu dan Ukuran kayu bangunan, dijelaskan defenisi kayu seperti berikut ini.

Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar. Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.

Pada SNI 03-3527-1994, Pasal (4) Penggolongan Kayu bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu:
v  4.1 Kayu bangunan structural Ialah kayu bangunan yang digunakan untuk bagian struktural bangunan danpenggunaannya memerlukan perhitungan beban
v  4.2 Kayu bangunan non-strukturalIalah kayu bangunan yang digunakan dalam begian bangunan, yangpenggunaannya tidak memerlukan perhitungan beban.
v  4.3 Kayu bangunan untuk keperluan lain Ialah kayu bangunan yang tidak termasuk kedua penggolongan butir 4.1;dan 4.2; tersebut diatas, tetapi dapat dipergunakan sebagai bahanbangunan penolong ataupun bangunan sementara.

Diskusikan dengan temanmu !
Selain sebagai bahan bangunan, kayu dapt dijadikan apa saja, perhatikan di sekeliling sekolah kemudan pikirkan apa yang ada di sekitar rumahmu. Masing-masing dari kamu, membuat dua contoh.
1.    ………………………………………………………………………………
2.    ………………………………………………………………………………
Kemudian diskusikan bersama, selain untuk kebutuhan pembangunan rumah atau gedung, untuk apa saja kayu digunakan, dan dapatkah kamu memahami maksud apa itu kayu bangunan struktural dan non struktural ?

B.   Karakteristik Kayu

Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat dan merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan,  termasuk sebagai bahan konstruksi bangunan, yang berfungsi sebagai struktur dan non struktur bangunan.Di Indonesia terdapat banyak sekali jeniskayu dari banyaknya jenis pohon yang dihasilkan sebagai hasil yangmempunyai sifat-sifat yang berbeda. Setiap jenis tumbuhan akan memiliki hasil kayu yang berbeda sifat-sifat nya (kayu), sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan sesuai dengan yang diinginkan, apakah untuk konstruksi (struktur), apakah itu digunakan sebagai perabot, atau sebagai bahan untuk kebutuhan seni non struktur.

Bahan konstruksi kayu yang berasal dari pohon, dikenal antara lain sebagai papan, balok persegi, balok bulat, multiplek, bahkan bentuk lain hasil rekayasa industri banyak dijual di pasaran. Kayu adalah bahan alam yang tidak homogen,  yang dipengaruhi oleh pola pertumbuhan batang dan kondisi lingkungan pertumbuhan, karakteristik, sifat fisis dan sifat mekanis kayu berbeda pada arah longitudinal, radial, dan tangensial. Perbedaan ketiga arah kayu dapat dilihat potongan tampang kayu pada arah longitudinal, radial, dan tangensial, mempengaruhi kekuatan kayu, kekuatan  pada arah longitudinal lebih besar dibandingkan dengan arah radial maupun tangensial. Berikut adalah gambar susunan potongan kayu, yang diambil dari potongan sebuah pohon, sebelum diolah menjadi bahan konstruksi.

Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu, pemilihan jenis kayu yang tepat serta tersedia berdasarkan sifat-sifat yang dibutuhkan, bila jenis kayu yang dibutuhkan pada suatu konstrukksi tidak diperoleh jenis kayu, dapat dipilih jenis kayu lainnya yang sesuai sifat serta karakteristiknya. Penggantian jenis kayu lain berdasarkan penggantian jenis kayu lain apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat pada lokasi pekerjaan konstruksi bangunan yang akan atau sedang dilaksaakan. Pada masa lalu perancangan konstruksi kayu dilakukan secara dan coba-coba tanpa menggunakan perhitungan mekanika,    sehingga pemanfaatan kayu menjadi kurang optimal dan cenderung boros. Pada zaman sekarang ini melalui analisis konstruksi, analisis dan perencanaan dengan perhitungan mekanika yang detail, perencanaan konstruksi kayu dapat dilakukan secara tepat dan rasional, dengan demikian, pemakaian kayu menjadi lebih efektif dan ekonomis.
Amati nama pohon di sekitarmu, setiap daerah memiliki berbagai jenis pohon, dapatkah kamu kenali nama dan jenis pohon, seperti pohon durian, pohon pinus atau pohon kayu keras seperti jati ?.Dari jenis pohon tersebut, tentu sebagian dapat dijadikan papan atau balok kayu atau bahan lain, yang kemudian dijadikan bahan bangunan yang bersifat struktural dan non structural. Pohon pinus, akan sangat baik dijadikan kusen dan daun pintu/jendela, ini adalah bangunan non struktural, kemudian kayu jati dapat dijadikan tiang atau balok  pada bangunan rumah sebagai bangunan struktural.


Diskusikan dengan teman kelompokmu, apa yang menyebakan sehingga kayu itu dikelompokkan pada bangunan structural dan non structural, apa pemahaman mu, jelaskan.


1)    Sifat dan karakteristik  kayu

Sifat kayu tidak terlepas dari sifat “pohon”, yang  mempunyai arah serat  vertikal dan sifat arah radial, dimana kayu tersusun dari  dinding sel-sel senyawa kimia,  berupa selulosa dan hemiselulosa. Bahan kayu bersifat anisotrofik yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, tangensial, dan radial), dan Kayu merupakan satu bahan yang bersifat higroskopik yaitu dapat kehilangan atau bertambah kelembabannya akibat perubahan kelembaman dan suhu udara di sekitarnya.

Sifat kayu yang tidak terlepas dari sifat pohon, dapat dilihat dari karakteristik pohon yang dijadikan kayu sebagai bahan konstruksi, dimana bagian bagian dari pohon terdiri dari kulit, kambium, gubal kayu, hati,lingkaran tumbuh dan jari jari kayu. Berikut  ini adalah dapat dilihat potongan bagian bagian dari sebuah pohon.

Kayu sebagai bahan konstruksi, dalam prakteknya memiliki kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan bahan konstruksi lain, seperti baja, beton plastic dan lain lain. Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki beberapa kelebihan seperti;  Berat Jenis (BJ), Keawetan Alami, Warna, Higroskopik, Berat, Kekerasan dan lain-lain.
1)     Kayu memiliki Berat Jenis (BJ) ringan, sehingga berat sendiri struktur menjadi ringan
2)     Kayu mudah didapat
3)     Kayu mudah dikerjakan, menggunakan alat sederhana
4)     Kayu memiliki nilai estetika yang tinggi
5)     Kayu dapat dibudidayakan, sebagai bahan dari alam,
6)     Kayu dikenal lebih aman terhadap bahaya gempa

Berat Jenis  atau BJ kayu, merupakan bagian penting dari sifat kayu, BJ Kayu berkisar 0,20 sampai 1,28. Makin berat kayu itu, umumnya makin kuat pula kayunya, semakin ringan BJ jenis kayu, akan berkurang pula kekuatannya. Menurut SNI 03-6848-2002, bahwa; Metode Pengujian Berat Jenis mencakup ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara pengujian berat jenis yang dilakukan dengan cara mengebor atau melubangi bagian struktur dari kayu yang sulit dilakukan dengan cara konvensional dengan perhitungan berdasarkan berat kering oven dan volume pada saat pengujian

Kemudian pada penjelasan menurut SNI 03-6848-2002yang dimaksud dengan: 
1)    berat jenis adalah berat pervolume benda tertentu dari suatu bahan dibagi dengan berat air pada volume yang sama.
2)    kadar air adalah banyaknya air yang ada di dalam kayu, yang umumnya dinyatakan sebagai persen terhadap berat kering oven kayu.
3)    kondisi basah adalah kondisi pada saat kayu memiliki kadar air di alas titik jenuh serat.
4)    kondisi kering oven adalah suatu kondisi dimana bila kayu benda telah tidak mengandung air sama sekali setelah dikeringkan dengan menggunakan oven yang dapat ditunjukan dengan tercapainya berat konstan kayu setelah dikeringkan pada suhu (103  2)° C ± 5)
5)    kondisi kering udara adalah suatu kondisi dimana kayu telah mencapai kadar air yang sesuai dengan kondisi suhu dan kelembaban udara rata-rata sekitarnya yaitu sekitar 15 °C.
6)    titik jenuh serat adalah suatu kondisi dimana dinding sel kayu telah jenuh air namun di dalam rongga sel tidak terdapat air oleh gaya kap ler, pada umumnya pada kadar air 25-30 % yang ditentukan berdasarkan berat kering oven.
7)    kayu stuktur bangunan adalah bagian bangunan yang mengalami pembebanan dan terbuat dari: kayu; 8) batang kayu adalah bagian dari pohon yang merupakan bagian utama atau badan pohon tersebut.

Kayu sebagai bahan yang bersumber dari kekayaan alam, mudah diperoleh di mana mana, sepanjang alam masih tumbuh pohon tentu bahan kayu akan selalu ada, dan pohon dapat dibudidayakan. Kayu disebut juga sebagai sumber kekayaan alam yang dapat diperbaharui, atau diadakan lagi (renewable resoucces).Keberadaan kayu di alam berbeda dengan bahan material lain ,seperti bahan tambang misalnya, dalam sejarah keberadaban manusia telah menggunkan kayu sebgai bahan bakar dan bahan konstruksi, tetapi sampai sekarang masih tetap eksis. Demikian juga dengan sifat bahwa Kayu mudah dikerjakan; kayu dikenal mudah dikerjakan, dapat dibentuk dan diproses dengan alat sederhana, menjadi berbagai bentuk yang di inginkan.

Salah satu sifat khusus kayu adalahmemiliki nilai estetika yang tinggi; terutama dari teksturnya, demikian juga perpaduan antara tekstur serta warna kayu menghasilkan corak yang indah dan tidak ditemui pada bahan lain. Jenis dan bentuk tekstur kayu dapat didapat dari jenis pohonnya, seperti kayu jati, sonokeling, pinus yang memiliki tekstur halus dan banyak diminati orang.Demikian juga dengan warna kayu, beraneka macam warna seperti kuning, keputih-putihan, coklat muda, coklat tua, kehitam-hitaman, kemerah-merahan dan lain sebaginya.Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.Warna suatu jenis kayu dapat dipengaruhi oleh faktor tempat di dalam batang, umur pohon dan kelembaban udara.

Kekurangan Kayu antara lain adalah; a)  Sifatnya kurang homogen; b)  Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca.; c)  Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi; d)  Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut; e)  Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti : mata kayu dan pecah-pecah; dan f)  Mudah terbakar.


2)    Pemeriksaan kayu

Kayu merupakan bahan alam, dan kayu merupakan bahan bangunan yang banyak digunakan orang, baik dari sudut kemudahan mendapatkan, kemudahan mengolah menjadi produk industri maupun rumah tangga, dan atas pertimbangan lain. Dari aspek kekuatan, kayu cukup kuat dan dari aspek kemudahan, bahan kayu mudah dikerjakan, disambung dengan alat relatif sederhana, kemudian kayu merupakan bahan yang dapat didaur ulang dan ramah lingkungan.

Pemeriksaan kayu secara kasat mata (visual) dapat dilakukan, untuk mendapatkan kualitas bahan kayu yang baik.Kualitas bahan kayu dapat kita kenali dari mulai cacat pohon, maupun cacat dari hasil gergajian.Sering kita jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang disebabkan kesalahan akibat olah dari produk kayu, cacat karena kayu busuk, karena jamur dan kandungan air yang berlebihan, lapuk karena serangan hama. Untuk mengetahui kualitas kayu dapat dilakukan dengan berbagai cara,yaitu pengujian visual (tanpa alat),pengujian dengan memakai alat di laboratorium maupun di luarlaboratorium.Sebagai bahan konstruksi, maupun untuk digunakan sebagai bahan perabot, pemeriksaan kayu dapat di lihat dari kondisi fisik, bagaimana kondisinya lurus, bengkok,  cacat, dan bagaimana warna maupun penampilan fisik, dari ukuran yaitu panjang, lebar, tebal dan kelurusan. Pemeriksaan ukuranpanjang, lebar dan tebal dapat diukur dengan alat meteran, dalam hal ukuran dikenal adanya toleransi yaitu besarnya penyimpangan dari ukuran nominal yang masih diperkenankan.


SPESIFIKASI

UKURAN KAYU UNTUK BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG

SNI 03-2445-1991

RUANG LINGKUP :

Spesifikasi ini mencakup ketentuan ukuran kayu gergajian yang ada di pasaran untuk dipakai dalam pembuatan bangunan rumah dan gedung.

RINGKASAN:

Kayu bangunan adalah kayu olahan yang diperoleh dengan jalan mengkonversikan kayu bulat menjadi kayu berbentuk balok, papan atau bentuk-bentuk yang sesuai dengan tujuan penggunaannya.

v  Ukuran nominal kayu untuk bangunan, tebal dan lebar minimal (10x10) m, (10x30) mm, (20x30) nm, sampai (120x120) mm, (25x30) mm, (30x30) nm, (30x50) mm, (60x80) mm, (60x100) mm, 60x120)mm, (80x80) mm, (80x100) mm, 120x120) mm.

v  Ukuran kayu berdasarkan penggunaan (Tabel):  Ukuran panjang nominal (m): 1; 1.5; 2; 2.5; 3; 3.5; dst 5.5.;  Ukuran untuk bangunan rumah dan gedung.

v  Kusen pintu dan jendela (mm): 60 (100, 120, 130, 150) ; 80 (100, 120, 150).

v  Kuda-kuda (mm): 80 (80, 100, 120, 150, 180), 100 (100, 120, 150, 180).

v  Kaso (mm) : 40x60; 40x80; 50x70.

v  Tiang balok (mm) :80 (80, 100, 120); 100 (100, 120; 120 (120, 150).

v  Balok antar tiang (mm): 40 (60, 80); 60 (80, 120, 150); 80 (120, 150, 180), 100 (120, 150).

v  Balok langit (mm): 80 (120, 150, 180, 200); 100 (150, 180, 200).


Toleransi ukuran panjang kayu ditetapkan berdasarkan ukuran nominal 100 mm dan toleransi ukuran tebal dan lebar kayu ditetapkan 0-15 mm dari ukuran nominal. Ketentuan kadar air kayu adalah ukuran kayu gergajian dalam keadaan kering udara, maksimum 23%, kecuali untuk kusen daun pintu, daun jendela, jelusi dan elemen lainnya mempunyai kadar air maksimum 20%.

Tabel 1-1. Ukuran kayu berdasar penggunaan

Jenis
Penggunaan
Tebal
(mm)
Lebar (mm)
Lis dan Jalusi

10
10,30,40,50, 60, 80

15

30,40,50,60,80,100,120,150,
180,200,220

20
40, 50,60,80, 100, 120
Papan
20
150, 180,200,220,250

30
180,200,220,250,300

40
180,200,220,250
Reng dan kaso
20
30

30
,40,60,80, 100, 120.

35
30,40,60,80,100,120,150

50
70,80,100,120,130,

150
180,200,220,250
Balok
80
100,120,130,150,180,200,20,250

100
100, 120, 130, 150, 180,
200,220,250


Pemeriksaan
Dari bahan bacaan di atas, coba sebutkan ukuran panjang masing masing kayu, yang ada di jual  di dekat tempat tinggal mu,. Karena masing-masing daerah dan penghasil kayu berbeda panjang yang di sediakan.
1.    Periksa ukuran panjang kayu yang tersedia
2.    Periksa cacat kayu bawaan atau ketika pembuatan

Buatlah catatan, dan hal apa yang belum kamu pahami tentang bahan bacaan di atas, diskusikan dengan kawan-kawanmu, dan buatlah catatannya, sebagai bahan referensi bila suatu saat kamu ke toko material (panglong) atau toko kayu, dapat menanyakan dan memeriksa  ukuran kayu yang di jual.

3)    Keawetan kayu

Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki kelemahan, yaitu tentang keawetan, untuk mencegah kerusakan kayu, perlu adanya pengawetan. Kerusakan kayu umumnya dikarenakan adanya  serangan serangga, serangan jamur  dan perusak lain. Tujuan usaha pengawetan kayu, adalah untuk menambah umur pakai kayu lebih lama terutama kayu yang dipakai sebagai bahan bangunan (konstruksi), maupun sebagai perabot atau aksesoris.Metode pengawetankayu yang sudah dikenal luas oleh penduduk kita merupakan seperti perendaman, laburan, rendaman panas serta dingin,  dan saat ini dikenal dengan juga sistem  vacuum.

Dalam dunia konstruksi dikenal istilah keawetan dan kekuatan, hal ini berhubungan dengan kelas kayu. Oleh para ahli sesuai dengan hasil penelitian, berbagai macam kekuatan dan keawetan biasanya berhubungan, dimana biasanya kayu keras dan kuat terhadap konstruksi lebih awet dari kayu yang kurang kuat. Sebagi contoh kita ambil jenis  kayu kelas awet satu, biasanya tahan terhadap basah, dan biasanya serangga seperti rayap jarang mau memakannya, kayu ini dikenal seperti kayu jati, kayu sonokeling, kayu besi, dan lain sebagainya. Berikut beberapa klasifikasi keawetan kayu.


Kelas Awet Kayu, dikategorikan ke dalam beberapa kelas;
1. Kelas awet I (sangat awet), misal: kayu Jati, Sonokeling
2. Kelas awet II (awet), misal: kayu Merbau, Mahoni
3. Kelas awet III (kurang awet), misal: kayu Karet, Pinus
4. Kelas awet IV (tidak awet), misal: kayu Albasia
5. Kelas awet V (sangat tidak awet)


Tabel 1-2 : Kelas Awet Kayu Berdasarkan Umurnya

KELAS AWET
I
II
III
IV
V
Selalu berhungan
dengan tanah lembab.
8
tahun
5
tahun
3
tahun
Sangat
pendek
Sangat
pendek
Kayu tidak terlindungterhadap angin dan
iklim, tetapi dilindungi
terhadap air.
20
tahun
15
tahun
10
tahun
beberapa
tahun
sangat
pendek
Kayu ditempatkan ditempat terlindung.
tidak
terbatas
tidak
terbatas
sangat
lama
beberapa
tahun
pendek
Kayu ditempatkan ditempat terlindung tapi
dirawat, di cat, dsb.
tidak
terbatas
tidak
terbatas
tidak
terbatas
20
tahun
tahun
Kayu termakan /
terserang rayap
tidak
jarang
agak
cepat
sangat
cepat
sangat
cepat
Kayu termakan olehbubuk kayu, rayap dan
serangga lain




Berdasarkan SNI 03-3527-1994
Pasal 5.5 Ukuran toleransi kayu bangunan
v  5.5.1 Ukuran lebar dan tebal nominal kayu bangunan untuk semua jenispemakaian harus sesuai table
v  5.5.2 Ukuran lebar tebal nominal kayu bangunan untuk penggunaan padabangunan rumah dan gedung harus sesuai tabel 7.
v  5.5.3 Ukuran panjang nominal kayu bangunan adalah:


- 100 cm
- 150cm
- 200 cm
- 250 cm
- 300 cm
- 350 cm
- 400 cm
- 450 cm
- 500 cm
- 550 cm
- 600 cm

v  5.6 Keawetan kayu, Secara alami kayu mempunyai keawetan tersendiri yang berbeda menurut jenisnya. Pedoman untuk menentukan kelas keawetan kayu dapat dilihat pada tabel 8.

v  Baca dan pahami isi dari pasal-pasal yang tercantum dalam pasal-pasal 03-3527-1994 di atas, bila ada hal-hal yang belum kamu mengerti diskusikan dengan temanmu, dan tanyakan pada gurumu hal yang belum kamu membuat bingung.
v  Coba analisa pohon apa saja disekitarmu, yang termasuk kayu awet, apa nama pohon tersebut.
v  Komunikasikan pada temanmu, hasil pengamatanmu tentang kayu awet yang kamu ketahui, yang ada di sekitarmu.

1)    Sifat Mekanik Kayu

Dalam menggunakan kayu sebagai bahan bangunan, seperti tiang, balok  induk, kuda-kuda, gording dan bahan konstruksi lain perlu adanya perhitungan matematis yang berhubungan dengan kekuatan konstruksi. Perhitungan matematis tersebut, berkaitan dengan sifat mekanik kayu, dimana dalam mekanika tersebut dikenal istilah tegangan dan regangan, tegangan   adalah perhitungan distribusi gaya per unit luas, sedangkan renggangan perhitungan perubahan panjang per unit panjang bahan. Kemudian kekuatan lentur atau Modulus of Elasticity (MoE) adalah suatu nilai yang konstan dan merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan dibawah batas proporsi, dan   menurut kollman dan Cote (1968) kekuatan lentur patah atau Modulus of Rupture (MoE) merupakan sifat mekanis kayu yang berhubungan dengan kekuatan kayu yaitu ukuran kemampuan kayu untuk menahan beban atau gaya luar yang bekerja padanya dan cenderung merubah bentuk dan ukuran kayu.
Kekuatan tekan atau keteguhan tekan (Compression stregth) suatu jenis kayu adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan jika kayu itu dipergunakan untuk tujuan tertentu. Dalam hal ini dibadakan dua macam tekan, yaitu tekan tegak lurus arah serat dan yekan sejajar arah serat.Keteguhan tekan tegak lurus serat menentukan ketahanan kayu terhadap beban.Keteguhan ini mempunyai hubungan juga dengan kekerasan kayu dan keteguhan geser.Keteguhan tekan tegak lurus arah serat pada semua kayu lebih kecil dibandingkan keteguhan sejajar arah serat.


Kekuatan  tarik (Tension Strength) kayu, adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu, dikenal   dua macam kekuatan tarik yaitu, kekuatan tarik sejajar arah serat dan kekuatan tarik tegak lurus arah serat. Dalam perhitungan mekanika kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah kekuatan tarik sejajar arah serat.  Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.

Komentar

  1. Your Affiliate Money Printing Machine is ready -

    Plus, getting it set up is as easy as 1...2...3!

    Follow the steps below to make money...

    STEP 1. Input into the system which affiliate products you want to promote
    STEP 2. Add push button traffic (it takes JUST 2 minutes)
    STEP 3. See how the system explode your list and upsell your affiliate products all on it's own!

    Are you ready to make money automatically???

    Check it out here

    BalasHapus
  2. According to Stanford Medical, It's in fact the ONLY reason women in this country get to live 10 years longer and weigh 19 kilos less than us.

    (And realistically, it has totally NOTHING to do with genetics or some secret exercise and really, EVERYTHING about "how" they eat.)

    BTW, I said "HOW", not "what"...

    Click this link to find out if this easy questionnaire can help you find out your real weight loss potential

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pekerjaan Pengukur Lapangan(Leveling)

Adukan bserta pengerjaan Beton