Pekerjaan Pengukur Lapangan(Leveling)

Pekerjaan pengukuran dan leveling merupakan pekerjaan yang sangat penting karena hasil dari pekerjaan ini dapat mempengaruhi dan menentukan ukuran presisinya suatu bangunan,baik dari sisi letak dan posisi tanah, maupun dari segi arsitektur bangunan. Siku tidak nya bangunan sangat yergantung dari pekerjaan leveling,sehingga pekerjaan harus di lakukan pengontolan kembali. Pekerjaan pengukuran dan leveling lapangan (Uitzet) merupakan jenis pekrjaan yang di gunakan untuk mewujudkan denah bentuk bangunan menjadi suatu bangunan pada tanah lokasi bangunan sesuai dengan gambar rencana bangunan. Hasil dari pengukuran tersebut berupa garis² lurus yang menunjukkan sumbu dinding tembok bangunan yang di peroleh dengan menghubungkan titik² hasil pengukuran.

Pengukuran jarak antara dua titik didefinisikan sebagai hubungan terpendek ini terpenuhi dan kedua titik telah terhubung secara lurus. Jarak antara dua titik di lapangan dilatakan lurus apabila jarak yang di ukur panjangnya tidak lebih 3,5 KM. Karena bila melebihi 3,5 KM sangat dipengaruhi adanya faktor kelengkungan bumi. Tetapi bila dalam pengukuran tidak di tuntut adanya faktor keakuratan, maka pengarus kelengkungan bumi tersebut dapat di abaikan.
Satuan panjang menggunakan Sistem Internasional (SI) yaitu Meter,Desimeter,Centimeter dan Milimeter dan Kilometer.
Pengertian ukuran jarak
1 KM = 1000 M = 100000 cm =1000000 mm
1 Foot = 12 inches
1 Yard = 3 Feel
1 Meter = 39,37 inches = 3,280 Feet

1. Pengukuran Membuat Garis Siku-siku

Pengukuran membuat sudut siku dapat dilakukan dengan beberapa alternatif yang tujuan intinya adalah bagaimana agar bangunan yang akan dikerjakan nantinya bisa benar-benar bersudut  siku-siku (90 derajat). 

Pertanyaan mengapa bangunan harus dibuat siku?, apa pemahaman kamu tentang pertanyaan tersebut ?, guna memahami jawaban atas pertanyaan tersebut, berikut adalah jawaban pemandu  guna mengeksplorasi pemahamanmu.
  1. Ruangan yang siku lebih mudah dan bagus dalam menempatkan lemari dan meja yang umumnya bersudut siku-siku
  2. Pemasangan keramik lebih rapi, seragam dan tidak miring, karena umunya keramik berbentuk persegi dan sudutnya siku.
Untuk membuat garis siku-siku di lapangan banyak dilakukan dengan memanfaatkan dalil matematika yaitu “Pythagoras”.Selanjutnya untuk aplikasi dalil matematika tersebut, perhatikan gambar segitiga siku-siku berikut ini, dan perhatikan titik tumpu serta simbolnya.

Dengan melakukan pengukuran perbandingan sisi miring (BC) dengan sisi datar (AC) dan sisi tegak (AB) dengan angka perbandingan AC : AB : BC = 3 : 4 : 5.Selanjutnya Untuk mengontrol hasil pekerjaan pengukuran lapangan membuat siku-siku, dapat dilakukan dengan membuat bangun persegi, dengan dalil matematika diagonal Kemudian langkah-langkah control garis sku-siku tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tarik garis dari titik B sejajar dengan AC (BD),
b. Tarik garis dari titik C sejajar dengan AB (CD),
c. Perpotongan dua buah garis BD dengan CD berpotongan di titik D,
membentuk bidang segi empat,
d. Jarak diagonal BC harus sama panjang dengan AD,
e. Bila jarak diagonal antara BC dengan AD belum sama panjang, maka
garis yang menghubungkan titik CAB belum membentuk siku-siku,
dan pekerjaan pengukuran harus diulangi sampai jarak diagonal BC
dengan AD sama panjang.

2. Pengukuran Membuat Bidang Datar

Pengukuran membuat Bidang Datar dapat dilakukan dengan beberapa alternatif yang tujuan intinya untuk mendapatkan titik datar tinggi (waterpass), sehingga diperoleh beda tinggi atau titik tinggi yang sama di lapangan. Untuk membaut bidang datar (waterpas) pada pekerjaan pengukuran dan leveling lapangan yang berukuran besar dan luas dapat  digunakan pesawat waterpassen, sedang untuk bangunan yang berukuran kecil seperti rumah tinggal, cukup menggunakan alat bantu  sederhana berupa selang plastik yang diisi dengan air hingga dua permukaan air dalam selang plastik membentuk bidang datar.

Pengukuran bidang datar atau pengukuran beda tinggi denga slang plastik yang perlu diperhatikan adalah; 1) menggunakan diameter selang yang kecil; 2) Selang plastic tidak bocor bila di isi air; 3) ketika melakukan pengukuran selang tidak terlipat dan jangan samapi air dalam selang terjadi gelembung udara. Daerah pengukuran memanjang tidak terlalu jauh, bial jauh disarankan menggunakan alat ukur tanah.

Selanjutnya untuk melakukan pengukuran di lapangan, dapat dilakukan langkah kerja sebagi berikut;
1a)    Persiapkan alat yang digunakan untuk pengukuran dan periksa bila ada kemungkinan kerusakan pada alattersebut;
2b)    Isi slang plastik dengan air bersih, hingga tidak ada gelembung udara(usahakan slang plastik berwarna putih dan berdiameter 1 cm);
3c)    Tentukan jarak antara dua titik antara belakang misal A dan mukamisal B, dimana jarak disesuaikan dengan panjang slang plastik,dirikan jelas pada A dan B.
4d)    Rentangkan slang plastik antara titik A dan B, tunggu hingga kedua permukaan air slang tidak bergerak dan tenang
5e)    Ukur ketinggian dari dari muka tanah sampai dari muka air padaslang titik A (catat sebagai bacaan belakang B. demikian pulaketinggian dari muka tanah sampai muka air pada slang dititik B (catatsebagai bacaan muka B). disamping itu juga diukur jarak mendasardari A ke B.
6f)    Tentukan letak titik muka berikutnya dengan jarak B ke C disesuaikanpanjang selang plastic dan prinsip yang sama lakukan pengukuran selesai pada titik yang terakhir.

Untuk melakukan analisa hasil pengukuran, lakukan pengukuran beda tinggi dan ketinggian titik yang diukur, untuk itu diperlukan pengelompokkan datadengan perhitungannya dengan pedoman sebagai berikut, lakukan  penghitungan bedat tingg atau selisih tinggi antara dua titik kemudian hitung tinggi titik-titik yang diukur.

Perhitunganbeda tinggi antara dua titik, gunakan symbol perhitungan sebagai berikut ini;
∆t =b=m
∆t = beda tinggi
b = Pembacaan belakang
m = pembacaan muka

a)    Perhitungan beda tinggi contoh (1):
Bacaan belakang (b) = 0,372 m, bacaan muka (m) = 0,020 m
maka: ∆t = 0,372 – 0,020m  = +0,35 m à naik (+)
b)    Perhitungan beda tinggi contoh (2): 
Bacaan belakang (b) = 0,240 m, dan Bacaan muka (m) = 0,645 m
maka:  ∆t = 0,240 m – 0,645 m= - 0,405 m à turun (-)
c)    Perhitungan beda tinggi contoh (3): 
Tinggi A = 110 m, Beda tinggi A dan B = + 0,550 m,
makaTinggi B = 110 m + 0,550 m, = 110,550 m
d)    Perhitungan beda tinggi contoh (4): 
Tinggi B = 110,550 m, Beda tinggi B dan C = 0,210 m, Tinggi C = 110,550 m – 0,210 m10= 110,340 m

A.   Memasang Papan Duga (Bouwplank)

Papan duga atau patok kayu atau bouwplank, merupakan sebutan umum di konstruksi bangunan ketika memulai pekerjaan pemasangan batu, baik batu belah untuk pondasi atau batu bata untuk dinding, bahkan untuk pemasangan tiang tiang kolam pada bangunan sederhana sering dilakukan. Bowplank adalah Patok Kayu sementara yang dibuat untuk meletakkan titik-titik pertengahan (as = poros tengah) bangunan yang dibentuk dengan garis bantu benang atau papan sesuai dengan gambar denah bangunan yang akan dikerjakan pemasangan konstruksi. Biasanya pada bowplank ini nanti kita akan meletakkan paku untuk menarik benang agar tercipta garis yang lurus dan selanjutnya bisa membuat sudut siku 90 derjat dengan tepat. Benang ini nantinya yang menjadi pedoman untuk pekerjaan pasangan batu belah/bata, pekerjaan pondasi, dan pekerjaan tiang tiang kolom bangunan.

Pelaksanaan pekerjaan membuat papan duga, patok, atau bouwplank adalah dengan cara pedoman pembuatan atau pengukuran bidang datar yang telah dijelaskan di atas, yaitu menggunakan pedoman dalil matematika phytagoras, dengan langkah berikut ini;
11)    Tanamkan secara dipancang deretan patok-patok menurut kedudukan, dan tandai titik A-B, kemudian tarik benang (garis BA) sebagai dasar pengukuran bangunan.
22)    Pancangkan deretan patok-patok menurut kedudukan garis CD yang dibuat tegak lurus terhadap garis BA dengan menggunakan perbandingan dalil phytagoras (3:4:5).
33)    Dengan cara yang sama, pancangkan deretan patok-pa-tok menurut  garis EF dan GH.
44)    Pada tiap-tiap patok beri tanda letaknya titik duga ± 0,00 dengan membuat bidang datar pada setiap patok, pasang bouwplank dengan berpedoman pada titik duga tersebut.
55)    Tentukan letaknya titik-titik sumbu dinding tembok pada papan bouwplank, lalu tancapkan paku dan beri tanda dengan cat atau meni
  
Beberapa pedoman dan persyaratan memasang bouwplank yang baik adalah:
1)        Bahan Bouwplank dibuat dari kayu yang mudah dikerjakan dan kuat
2)        Titik hasil uitzet ditempatkan dengan tanda yang jelas, gunakan paku dan atau cat sebagi tanda batas garis dan penarikan benang, diusahakan bowplank tidak goyang pada saat pelaksanaan pekerjaan pemasangan bangunan, seperti galian, pemasanagan batu, dan lain lain.
3)        Letak kedudukan bowplank harus seragam, dan sisi atas bowplank harus terletak satu bidang rata (horizontal) dengan papan bowplank lainnya.
4)        Garis benang bowplank merupakan bagian batas atau garis pedoman pelaksanaan pekerjaan.
5)        Berjarak cukup dari rencana galian

Seperti dijelaskan di atas, bahwa titik-titik pada papan bangunan yang menunjukkan dinding tembok dapat dijelaskan dengan tanda dari paku yang juga berfungsi untuk menarik benang sebagai sumbu tembok.Untuk menghindarkan kesalahan yang disebabkan letaknya paku, pada kedudukan paku diberi tanda panah dengan cat/meni. Bidang atas bouwplank harus diketam rata agar bidang atas papan dapat membentuk bidang datar (bidang
waterpas). Bidang atas papan bangunan biasanya dipasang pada kedudukan ± 0,00 sebagai duga lantai. Sudut pertemuan papan bouwplank harus benar-benar siku, karena hal tersebut sebagai acuan untuk kesikuan pertemuan dinding Untuk bangunan besar dan banyak terdapat ruang, pemasangan bouwplank dilaksanakan mengelilingi seluruh area calon bangunan didirikan, sedang untuk bangunan kecil, pemasangannya cukup pada lokasi sudut atau pertemuan bangunan

Sambungan papan bouwplak diusahakan terletak pada sumbu patok, sehingga jarak patok harus memperhitungkan terhadap panjang papan yang akan dipergunakan sebagai bouwplank. Bila sambungan papan bouwplank terletak di antara patok, maka sambungan papan harus menggunakan klem.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Kayu Menurut Para ahli, LENGKAP!!

Adukan bserta pengerjaan Beton